Cara Memberikan Pidato Sambutan Yang Baik Meskipun
Tanpa Persiapan
Pidato sambutan selalu kita jumpai
dalam acara-acara tertentu seperti seminar, pelatihan, perayaan hari besar,
pernikahan, perayaan khusus, ulang tahun dan lain sebagainya. Pidato ini cukup
unik karena terkadang dilakukan tanpa persiapan sama sekali. Anda mungkin saja
tiba-tiba diminta untuk memberikan sambutan di acara tertentu dan sebagai
seorang pemimpin wajib bisa hukumnya.
Bagi Anda yang sudah terbiasa
memberikan sambutan pasti mudah saja melakukannya, tetapi bagi yang belum
pernah melakukannya pasti timbul masalah. Mau bicara saja sudah bingung, tambah
lagi harus mengatasi rasa grogi bicara di depan umum. Lengkaplah sudah
penderitaan.
Kata orang, percaya diri dulu yang
penting maka bicara akan mengalir dengan sendirinya. Saya sangat setuju dengan
hal ini. Percaya diri kuncinya. Namun, tiba-tiba tercetus ide untuk mencari
tahu ada tidak metode yang baik untuk memberikan sambutan. Langsung saja surfing
di internet. Aha… ternyata ada.
Metode
Umum untuk Pidato Sambutan
Pidato sambutan, dari beberapa
sumber yang saya baca, sebenarnya adalah semacam pidato singkat yang sebaiknya
memenuhi struktur berikut: ada bagian pembuka, ada bagian isi materi dan ada
bagian penutup agar sambutan bisa baik dan berkesan.
Pembukaan: memberikan pembukaan sambil
memberikan “attention getting” ke audiens.
Isi Materi: memberikan detail penjelasan atas tema dan
manfaatnya.
Penutup: memberikan kesimpulan dan ajakan aksi kepada audiens.
Sambutan bisa saja disampaikan
dengan naskah atau tanpa naskah, tetapi struktur sebaiknya harus lengkap.
Sebagai ilustrasi, saya ingin memberikan contoh pendek sambutan seorang GM
Produksi suatu perusahaan di acara safety talk dengan tema “Kesehatan
Ginjal” berikut ini:
(Pembukaan) Assalamu alaikum Wr. Wb.
terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk saya. Pertama-tama saya
ucapkan selamat datang kepada Ibu Dokter dan terima kasih telah menyempatkan
waktunya untuk hadir dan memberikan presentasi di safety talk perusahaan kami.
Terima kasih juga untuk kehadiran teman-teman kerja semua.
(Isi materi) Seperti kita sama-sama
ketahui, safety talk adalah program bulanan di perusahaan kita yang ditujukan
untuk selalu memberikan penyegaran dan meningkatkan perhatian dari teman-teman
sekalian akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Materi perihal
kesehatan ginjal saat ini sangat bagus sekali. Saya yakin materi ini sangat
berguna untuk kita semua.
(Penutup) Mari sama-sama kita
berikan perhatian untuk mendengarkan penjelasan dari Dokter. Semoga kita bisa
mengambil manfaat dan mempraktekkan cara-cara baik untuk menjaga ginjal kita
agar tetap sehat. Terima kasih. Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Metode
P.R.E.P untuk Pidato Sambutan
Sambutan seperti diatas sudah oke
sebenarnya. Namanya juga sambutan, kita bebas mau menyampaikan apa yang penting
relevan dengan acara. Namun, ada metode lain bisa kita gunakan agar sambutan
kita menjadi lebih baik.
Ada lebih dari 2 metode yang bisa
kita gunakan, tetapi saya sangat suka belajar dan menggunakan satu metode saja
yakni metode P.R.E.P. Metode ini bisa kita gunakan pada acara apapun bila
terpaksa kita harus memberikan sambutan meskipun tanpa persiapan.
Metode P.R.E.P merupakan
singkatan dari Point, Reason, Example, Point.
Metode ini menyajikan kerangka sambutan sebagai berikut:
Point: menyampaikan tema awal Anda (pembukaan)
Reason: menjelaskan
alasan Anda memilih tema tersebut (isi materi)
Example: memberikan tambahan penjelasan atau contoh
atau penjelasan detail atas alasan tema Anda (isi materi)
Point: memberikan suatu kesimpulan dan ajakan aksi
(penutup)
Sebagai Ilustrasi, sambutan GM
Produksi tadi diatas bisa dikembangkan dengan metode P.R.E.P menjadi sebagai
berikut:
(Point) Assalamu alaikum Wr. Wb. terima
kasih atas kesempatan yang diberikan untuk saya. Selamat datang dan terima
kasih atas kesediaan Dokter untuk hadir dan memberikan presentasi kali ini.
Terima kasih juga kepada teman-teman kerja semua yang bersedia untuk hadir pada
safety talk kali ini yang akan menyajikan tema perihal “Kesehatan Ginjal”.
(Reason) Seperti teman-teman tahu,
ginjal sehat adalah angurah dari Maha Pencipta yang harus kita jaga selalu sama
seperti kita menjaga jantung, hati atau paru-paru.
(Example) Ginjal sehat akan bekerja
baik untuk menyaring sampah di dalam tubuh dan mengeluarkannya dari dalam
tubuh. Orang bilang kita harus teratur minum setiap hari untuk menjaga ginjal
kita agar tetap sehat. Menjaga makan-makanan tertentu, tidak banyak minum soda
dan lain sebagainya. Namun, apakah benar demikian kata orang itu? Saya yakin
jawabannya bisa kita dapatkan dari presentasi yang akan disampaikan Dokter hari
ini.
(Point) Mari sama-sama, kita berikan
perhatian untuk mendengar penjelasan dari Dokter. Semoga kita bisa mengambil manfaat
dan mempraktekkan cara-cara baik untuk menjaga ginjal kita tetap sehat. Terima
kasih sekali lagi. Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Kesimpulan
Dari kedua ilustrasi diatas, kita
bisa lihat bahwa kunci utama ada di tema. Kita harus cepat menangkap tema dari
suatu acara bila tiba tiba dipaksa untuk memberikan sambutan. Dari situ, kita
kembangkan temanya menjadi suatu cerita. Tidak perlu tegang teman-teman santai
sajalah. Kita bicara untuk memberikan sambutan bukan berbicara dalam
ajang kompetisi. Lambat laun, kita akan terbiasa untuk cepat menangkap tema dan
bercerita.
Sambutan yang baik hendaknya bisa
membangun “commond ground” dan menempatkan audiens dalam kesetaraan.
Dalam contoh di atas, sang GM selalu membangun itu dengan penggunaan kalimat: “seperti
yang sudah sama-sama kita ketahui…” atau “seperti teman-teman tahu….“.
Hal ini akan membuat audiens merasa dihargai dan selanjutnya membuka diri untuk
mulai memberikan perhatian.
Sambutan baik bagaimana pun tidak
akan diingat bila kita tidak menutupnya dengan baik. Penutup yang baik adalah
yang bisa memberikan “call to action” mengajak audiens melakukan aksi
tertentu. Dalam contoh diatas, Sang GM selalu menggunakan kalimat, “mari
sama-sama kita….“, untuk mengajak audiensnya bersedia memberikan perhatian
lebih ke presentasi selanjutnya.
Hindari kalimat penutup negatif yang
justru memberikan kesan berbeda dengan maksud kita sesungguhnya. Contoh: “semoga
saudara-saudara tidak bosan mengikuti acara ini” atau “semoga saudara-saudara
tidak mengantuk“. Kalimat ini justru akan membuat audiens mengira bahwa
acara akan membosankan dan membuat ngantuk daripada memberikan atensi lebih.
Demikian teman-teman, cara singkat
memberikan sambutan yang baik. Silahkan memberikan tanggapan atau menambahkan
serta men-share tulisan kali ini.
Komentar